Usia kita masih seumur benih. Masih saling mengenal satu
sama lain. Masih belajar mengerti kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Saat
dua insan memutuskan memegang komitmen besar menjalin ikatan, maka banyak hal
yang harus dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan. Apalagi dengan kondisi
seperti kita yang jarang bertemu. Komunikasi adalah hal yang penting, namun ada
hal lain yg jg cukup penting adalah kepercayaan. Landasan komunikasi tiada guna
saat kepercayaan tak tampak diantaranya. Meski wajah tak bersua, komunikasi
terbatas, tp saat kepercayaan itu tinggi maka Allah lah yg menjaga kekuatan
ikatan itu akan selalu terjaga.
2 bulan waktu yg masih sangat muda. Layaknya bayi yg
masih susah dimengerti kemauannya. Yg ada seringkali adalah tangisan. Wajar,
karena masih belum dipahami keinginannya.
Semua itu memerlukan tahapan, seperti membangun rumah. U/
mendirikan rumah yang kokoh, memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan,
tidak bisa sesuka hati dan bertahap. Atap tak bisa dipasang saat pondasi dan
dinding belum didirikan.
Sama halnya dengan kita. U/ mencapai keluarga yg ideal,
tak bisa dalam waktu singkat. Masih banyak yang harus kita benahi. Masih banyak
yang harus kita pelajari.
Jadi, jalani apa yang menjadi hak dan kewajiban masing2
diantara kita. Tetap junjung tinggi rasa percaya satu sama lain. Tetap belajar
untuk menjadikan keluarga ini sakinah, mawadah, warahmah..
Maafkan atas sangat banyaknya kekurangan pada suamimu
ini. Semoga dirimu tak meragukan rasa cinta dan kesetiaan pada diriku ini..