Ikhlas. Kata yang mudah terucap, terasa indah dan fasih tatkala didengar. Tapi, bukan perkara yang mudah untuk bisa memahami dan memiliki sifat ini. Ikhlas bisa bermakna banyak hal, pasrah/lapang dada/rela hati/tabah. Tentu saja sifat ini harus dipunyai oleh semua orang karena hadirnya sifat ini dalam diri akan menambah keyakinan dalam diri akan kuasa Allah yang nyata. Musibah, ujian, dan cobaan akan senantiasa datang sebagai penguji tingkat keyakinan diri pada Sang Pemberi Cobaan. Maka, ikhlas adalah kuncinya. Kita hadir ke dunia tanpa membawa apapun bahkan sehelai pakaian pun. Jika semua yang kita anggap memilikinya (harta ataupun orang-orang yang kita sayangi) hilang dan pergi, maka seyogyanya kita merelakannya tanpa harus merintih, kesal, marah, dsb. Toh, saat tiba waktunya kelak, tidak ada yang kita bawa selain amal yang kita perbuat selama hayat masih menghirup nafas.
Berusahalah selalu untuk ikhlas, yakinlah Allah lebih tahu apa yang tidak kita ketahui.
Wednesday, October 5, 2011
Tuesday, October 4, 2011
Hidup Kehidupan
Berbicara tentang hidup dan kehidupan tentu sangat kompleks. Akan menjadi sederhana jika dibekali tawakal dan syukur. Banyak orang yang berpikir dan merasa bahwa hidupnya yang paling sengsara, nista, menderita dibandingkan orang lain, Allah tidak sayang padanya, dsb. Padahal, apabila kita mau berhenti sejenak bergumam kesal dan berpikir bijak, kita tidak hidup sendiri. Hidup ini bukan hanya milik kita seorang diri, tapi milik seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Allah Yang Maha Besar tetap akan selalu melihat dan mendengar para setiap makhluknya dimanapun dan kapanpun makhluknya berada.
Orang pengangguran yang susah mendapat pekerjaan merasa kesal karena tidak ada satupun pekerjaan yang didapatkannya, orang yang bekerja merasa lelah dengan beban pekerjaannya hingga ingin berhenti bekerja.
Orang kaya diuji dengan cobaan harta kekayaannya, orang miskin diuji dengan kesabarannya.
Orang pandai diuji dengan kecerdasannya agar bisa mengamalkan ilmunya, orang yang kurang pandai diuji kesabaran dan semangatnya untuk mencari dan mempelajari ilmu dari orang pandai.
Baru-baru ini, kabar dari beberapa kawan yang berkeluarga yang sudah lama menginginkan buah hati, belum juga dikabulkan. Padahal, banyak para remaja/pemuda-pemudi yang berzina dan hamil, mau menggugurkan kandungannya.
Sahabat, jika kehidupan ini bukan ladang ujian, lantas apa? Jika kita kesal dan kecewa terhadap ujian yang Allah berikan, lantas bagaimana bisa dewasa dan derajat kita bisa tinggi di mata-Nya? Sungguh Allah Maha Adil, sangat mengetahui batas kemampuan tiap makhluk-Nya. Jika ujian yang datang semakin berat, yakinlah bahwa saat itu Allah sangat menyayangi kita dan memberikan kesempatan untuk semakin meninggikan derajat keimanan pada-Nya. Coz Allah is always by our sides.
Sunday, October 2, 2011
Syahrini vs Ayu Ting Ting
“Pemirsa, saat ini publik sedang demam Syahrini dan Ayu Ting-Ting”, ucap presenter infotainment dengan nada khasnya yang menekan intonasi pada setiap penggalan katanya. Memang benar, dimana-mana banyak orang yang menirukan kata-kata dan gaya bicara Syahrini dengan kata andalannya “Sesuatu banget ya” serta tak kalah heboh lagu Ayu Ting-Ting berjudul Alamat Palsu tak henti-hentinya terdengar di radio, tv, orang tua hingga anak-anak kecil yang mendendangkan lagu tersebut hingga telinga ini susah mencari perlindungan. Namun, mengapa tidak banyak yang bisa menghafal atau menirukan bacaan alqur’an, adzan, yang bisa terdengar lebih indah dari lagu tersebut. Pun, begitupun dengan ku. Apa memang pantas jika kita menjadi perindu surga, namun lebih menyukai mendengar lagu dangdut, pop, dsb daripada membaca atau sekedar mendengar lantunan alqur’an. Astaghfirullah.. Ampuni kami, Yaa Allah.. Kami memang tak pantas di surga, tetapi kami takut dan tak ingin masuk ke dalam neraka jahanam-Mu..
Saturday, October 1, 2011
KABAR GEMBIRA!!
Kawan, sedikit ku ingin berbagi tentang suatu hal. Suatu perasaan bahagia namun kecewa, suka cita tapi bingung, takut bercampur keinginan sangat untuk menjalani. Peristiwa besar telah terjadi pada seorang sahabat. Hal yang biasa, tapi momentum ini sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh banyak orang. Pernikahan.
Berita yang kudengar siang hari tadi, membuatku tak mengira kebenarannya. Berita bahagia itu kudengar dari sahabatku yang lain, tak lagi jadi istimewa, tapi kutetap bahagia atasnya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, tambatan hatinya telah “ditemukan”. Terompet perayaan siap dibunyikan, petasan dan meriam bambu menunggu diledakkan, gaun pasangan pengantin tak sabar dikenakan oleh sepasang manusia yang akan menyempurnakan separuh din-nya. Sorak sorai, ucap selamat dan doa pun membahana. Sungguh momen indah yang memang sangat patut ditunggu.
Saat ku menilik di depan kaca jendela yang suram, ada bayangan seorang pemuda seperti tertunduk lesu karena melihat gerangan diri. Sudah waktunya pula baginya tak lagi sendiri. Bukan karena malu ataupun ikut-ikutan teman, bukan pula mendapat paksaan, sindiran, dan gunjingan orang lain. Tapi ini karena perintah agama. Menyegerakan perbuatan baik, maka segerakanlah.
Ku tak sabar menanti hal serupa terjadi pada diri ini. Kupegang erat-erat kemantapan hati atas hasil istikharahku selama beberapa hari ini. Semoga memang benar dia yang salama ini kucari dan kunanti. Dengan bekal nama, foto, dan keyakinan hati ini, insya allah kusiap melangkah ke tahap kehidupan selanjutnya. Ada keraguan, kebingungan, dan ketakutan dalam hati. Mungkin ini buah karya para penggoda hati yang tak ingin menjadikan diri taat pada perintah Illahi. Kuserahkan semuanya pada-Mu, Yaa Rabbii..
Subscribe to:
Posts (Atom)