Kawan, sedikit ku ingin berbagi tentang suatu hal. Suatu perasaan bahagia namun kecewa, suka cita tapi bingung, takut bercampur keinginan sangat untuk menjalani. Peristiwa besar telah terjadi pada seorang sahabat. Hal yang biasa, tapi momentum ini sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh banyak orang. Pernikahan.
Berita yang kudengar siang hari tadi, membuatku tak mengira kebenarannya. Berita bahagia itu kudengar dari sahabatku yang lain, tak lagi jadi istimewa, tapi kutetap bahagia atasnya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, tambatan hatinya telah “ditemukan”. Terompet perayaan siap dibunyikan, petasan dan meriam bambu menunggu diledakkan, gaun pasangan pengantin tak sabar dikenakan oleh sepasang manusia yang akan menyempurnakan separuh din-nya. Sorak sorai, ucap selamat dan doa pun membahana. Sungguh momen indah yang memang sangat patut ditunggu.
Saat ku menilik di depan kaca jendela yang suram, ada bayangan seorang pemuda seperti tertunduk lesu karena melihat gerangan diri. Sudah waktunya pula baginya tak lagi sendiri. Bukan karena malu ataupun ikut-ikutan teman, bukan pula mendapat paksaan, sindiran, dan gunjingan orang lain. Tapi ini karena perintah agama. Menyegerakan perbuatan baik, maka segerakanlah.
Ku tak sabar menanti hal serupa terjadi pada diri ini. Kupegang erat-erat kemantapan hati atas hasil istikharahku selama beberapa hari ini. Semoga memang benar dia yang salama ini kucari dan kunanti. Dengan bekal nama, foto, dan keyakinan hati ini, insya allah kusiap melangkah ke tahap kehidupan selanjutnya. Ada keraguan, kebingungan, dan ketakutan dalam hati. Mungkin ini buah karya para penggoda hati yang tak ingin menjadikan diri taat pada perintah Illahi. Kuserahkan semuanya pada-Mu, Yaa Rabbii..
No comments:
Post a Comment