Thursday, September 8, 2011
Polonia Medan
Hari ini Bandara Polonia Medan, begitu padat nan ramai. Kulihat jam, baru pukul 6 pagi. Aku slh satu org dari mereka. Kebanyakan org kesiangan/telat datang, aku malah datang lebih pagi. Bukan terlalu rajin&takut macet di jalan, tapi karena SALAH JADWAL. Jam 10 ternyata jadwalku. Apa boleh buat, kaki sdh terlanjur berpijak, meski mata masih sayup sayu, kutunggu waktu ini terus berlalu. Lalu lalang para calon penumpang & pengantarnya dengan banyaknya bawaan sbg ungkapan buah tangan. Aku asyik duduk dgn terkantuk2 tak mempedulikan teriakan, tawa, ataupun omelan kekesalan antar penumpang. Akan tetapi, perhatianku terusik saat ada satu keluarga yg saling berpeluk erat, cium pipi, & tentu saja buliran air yg tak bisa tertahan oleh kantung mata mereka. Kusadar bahwa perjalanan ini bkn hny bagi para pekerja (sepertiku) atau pebisnis atau jg hny jalan2, tp jg tmpt ini menjadi tmpt perpisahan bagi istri suami, org tua & anak, serta antar kawan kerabat. Meski bkn perpisahan yg lama, tp meninggalkn org yg dikasih&disayang merupakan satu hal yg tak menyenangkan. Aku pun mengalaminya. Kuingat memori seperti ini beberapa thn yg lalu. Ah, jika kuteruskan, air mata ini akan mengalir deras. Karena mereka, hari ini kurindu semuanya, keluarga & karib kerabat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment